Opini Publik

Renungan Bencana Buka Mata Hati Kita Antara Pemerintah, Pejabat Publik , Elit Politik, Publik Figur, Para Borjuis, Oligarki & Para Tokoh

×

Renungan Bencana Buka Mata Hati Kita Antara Pemerintah, Pejabat Publik , Elit Politik, Publik Figur, Para Borjuis, Oligarki & Para Tokoh

Sebarkan artikel ini

Oleh : Elut Haikal

Bencana pada dasarnya bisa Karna Adzab atau Cobaan,
ADZAB bisa akibat ulah Manusia yang LALAI menganggap Sepele Persoalan hal kecil hingga yang Fatal,, dianggap biasa karna sering disengaja atas kesalahan. Artinya
tidak taat Aturan dan Peraturan UU yg Sesuai, juga Melanggar Perintah dan Larangan Tuhan yg diatur dlm Kitab ( Alqur’an )

Akibat Lalai Pribadi terhadap Tugas Abdi Negara dan Agama, dalam Berbagai aspek kehidupan Pelanggaran di segala bidang disepelekan, Tentu akan terjadi berbagai kerusakan, Moral, Akhlak, Etika dan kerusakan Alam , yang sudah pada titik puncak kulminasi yang lama dibiarkan. Berefek pada Berbagai bencana kerusakan Alam , Sosial ,Budaya bahkan ekonomi, terlalu Mahal harganya menanggung resiko akibat tidak taat, patuh, tegas tegak hukum Agama dan Hukum Negara.
Hal demikian dianggap sudah seperti Permainan , yang dipertontonkan dgn bangga oleh prilaku Kejahatan, Keserakahan, korupsi, Penindasan, semena-mena Kekerasan, Pembunuhan, penipuan Perjudian, pelacuran dan ke tidak Adilan lainya

Yang hampir² dianggap lumrah dan tidak menyentuh Rasa Dosa, Iba, kasih dll
dengan adanya berbagai peristiwa yang ada, yang tampak berulang ulang, bukan makin habis terkikis malah tambah Akut, peristiwa demi peristiwa, pengrusakan Alam, Akhlak, etika, moral, korupsi, yang jelas tampak semua seperti tak mampu dikendalikan prilaku kerusakan ini. lebih parah hal ini terjadi pembiaran Lalai sejak dari ± 15 tahun, akutnya 19 tahun belakangan ini, dar Kepala Negara, Daerah, Mentri², Pejabat, APH, DPR, Elit Politik dan Tokoh Agama,, bagaian Masyarakat seolah Semua Malah Hanyut ikut kedalam keadaan yang Hampir hampir Sudah Mati Rasa di semua lapisan Kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tentu hal ini mengakibatkan sering Murka nya Sang Pencipta segala.dan Alam akibat ulah Manusia Rakus dengan kekuasaan nya mungkin karna terlalu asik mengabdi pada Politik, Harta , Tahta, Figur Idola, berprilaku korupsi, berimbas pada kejahatan, semua pelanggaran sudah dianggap terasa, diera Reformasi ini ?
Tuhan pun akan datangkan segala bencana peringatan Adzab pada mereka

Info Lainnya  Ajaran Sunda, "Nu Disebut Dulur Ceuk Wangsit Uga Siliwangi"

Namun bagi yang taat dan patuh pada Larangan dan Perintah NYA Pada Aturan dan peraturan Negara, yang tidak ikut bersalah, harus menanggung dari hancurnya Alam, Akhlak, Moral, Etika dalam Sosial masyarakat mungkin ini Ujian Ketabahan, Keteguhan bagi yang tak bersalah dlm menjalani perbuatan yang Di Ridhoi dijalan NYA ?
Ya semua Rakyat yg tak berdosa jadi korban kemarukan, akibat keserakahan sesaat. mengambil ke untungan bagi yang mengabdi pada Harta, Tahta dll, yang hasilnya tak dapat dirasakan oleh bangsa dan negara, baik pada ekonomi, sosial, kesejahteraan, ataupun Hasil Alam.

Yang ada Kerugian Alam, materil , jiwa, mental hancur, akibat ulah segelintir orang, atau golongan yang hanya mementingkan mereka masing² .

Bukan saja Rakyat yang menanggung derita dan beban hidup dari ketidak adilan,, Negara pun akhirnya sebagai Garda terdepan dalam Pemerintahan saat ini, baik pusat dan daerah, ikut berimbas pada beban dan tanggung jawab besar atas peristiwa berbagai Bencana yang di akibatkan oleh Oknum Rakus dan serakah tidak adil, yang ada pada di lingkaran Pemerintahan sendiri, dengan tak ada rasa Peduli pada penderitaan orang lain atas kerusakan dan kerugian seumumnya.

Tentu Tuhan pun takan tinggal Diam ketika Keadilan sudah tidak Berpihak pada Rakyat dan Alam.
Pada akhirnya konsekuensi akan mahal ditebus oleh Rakyat dan Kepala Negara serta Daerah yang tidak terlibat andil dalam kerusakan Akhlak, Moral , Alam sebelumnya, yang berimbas pada Sosial Kehidupan Masyarakat, semua alat peralatan negara dan Anggaran terkuras dikerahkan, hanya untuk menanggulangi bencana dari ulah keserakahan kekuasaan

kalau lah Semua ini ujian olah Sang Pencipta untuk membuka mata hati kita atau mereka para Borjuis, Elit Politik, Elit Publik, Elit Pemerintah, Negara, Daerah, Para Dewan, para tokoh Agama dan Budaya ditengah pemerintahan yang baru dengan keterbatasan Anggaran akibat terlalu banyak pelaku Kejahatan Korupsi , hingga menguras kekayaan Alam dan Ke Uangan Negara.
Ditengah Frustasinya Rakyat pada keadaan sebelum terjadi bencana, yang hampir putus asa, harus mengadu dan Percaya Kepada siapa ? masalah Keadilan, Sosial, Budaya, Ekonomi ,Politik, para tokoh Agama, Budaya OKP, semua seolah diam, hampir tidak bisa dipercaya dan diharapkan untuk perbaikan bangsa ini.

Info Lainnya  Mewaspadai Invalid Vote Di-recycle Jadi Valid Vote Pada Rekapitulasi Suara Pada Pemilu 2024

Walaupun masih ada secercah harapan saat ini pada tekad dan niat yg kuat dari kepala Negara Pemerintahan dan beberapa Kepala daerah serta mentri yang mau berjuang untuk menggerakkan Semua stik holder dan pembantu kerjanya, untuk membenahi ke adaan ini, Wajar ditengah ketik pastian Harapan jika muncul Sosok figur yang sedang berjuang memperbaiki bangsa ini.
disanjung di elu-elukan saking ingin perubahan di semua lini aspek kehidupan sosial, keinginan keluar dari lingkaran kemunafikan dan ke tidak adilan, namun sayang masih bisa dihitung jari dari semua Mentri, APH, DPR, kepala Daerah,, para Tokoh Agama , Budaya Elit politik, elit Publik, Oligarki, borjuis yang ada memiliki niat yang sama kuat dan tulus pada perbaikan Bangsa ini,.

yang mendukung Niat baik kepala Negara, kepala Daerah, Mentri² hanya Rakyat yang sama tulus, tentu mereka semua para elit seperti tampak malah pasif, seolah masih memandang bukan satu kesatuan untuk bersatu membangun bangsa dan Negara karna Tersekat oleh Kepentingan Politik, tujuan masing masing, bahwa mereka beranggapan seperti terlihat hal itu bukan bagian dari urusan nya bangsa ini, seolah nanti saja kalau giliran kelompok atau koalisinya yang akan jadi pemeran di hadapan rakyat, secara politis, sungguh picik dan naif jika terjadi sekat prilaku dan pandangan pola pikir seperti ini, dimana Alam, Harta dan Rakyat hanya dijadikan Objek penderitaan Pola Permainan Napsu mereka saja, Rakyat ibarat Wanita Malam yang ketika di butuhkan saja, habis manis sepah dibuang

Adapun hal hal kemanusian, keadilan, kesejahteraan bukan urusan nya saat ini,, miris prilaku ini tampak sedang terjadi di tengah masyarakat .
Yang berniat baik pun tekad kuat untuk memperbaiki keadaan, bukan ditopang bersama,.yang ada malah di pergunjingkan, dipermasalah kan , diperdebatkan jadi bahan ocehan, di anggap membahayakan kepentingan tujuan mereka yang sudah lama menikmati kemewahan dari kejahatannya, mereka terlihat diam memantau, seperti menunggu moment untuk memukul, tidak saling bahu membahu untuk bangsa , senangnya seperti merusak dan jadi benalu pada negara, sungguh miris jika ini demikian terjadi ?

Info Lainnya  Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung Dalam Rangka Penyampaian LKPJ TA 2023

Saat ini hal baik hanya di topang dan di bantu oleh rakyat yang bahu membahu, menopang kebaikan yang sungguh² mau bekerja untuk Rakyat selebih nya mereka rakyat yang juga tulus dan punya tekad sama muncul dari masyarakat yg tidak terkontaminasi Paham Politik atau masyarakat yang sudah muak dengan keadaan politik busuk.
Alim Ulama, OKP, Ormas, Tokoh Masyarakat semua dibuat tak berkutik dan hampir tak dapat dipercaya untuk membantu memulihkan kerusakan ini, seolah semua mati Rasa, Hilang dari Kesadaran Kemanusiaan secara Umum.
Mau sampai kapan Negri begini?
Akan kah Keadilan akan tegak untuk kemakmuran dan kesejahteraan Rakyat ?

Sementara para pelaku kejahatan dan kerusakan dari Segelintir, atau golongan Elit Politik dan Elit pemerintah beserta Oligarki, masih Aman melenggang dengan hasil kejahatan Hura² dala.Kemeewahan matrealistis, menjadi individualistis dalam ke adaan aman dan nyaman tanpa beban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Idisi Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

news-how-1512

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

80001

80002

80003

80004

80005

80006

80007

80008

80009

80010

80011

80012

80013

80014

80015

80016

80017

80018

80019

80020

80021

80022

80023

80024

80025

80026

80027

80028

80029

80030

82001

82002

82003

82004

82005

82006

82007

82008

82009

82010

82011

82012

82013

82014

82015

9041

9042

9043

9045

80031

80032

80033

80034

80035

80037

80039

80040

80041

80042

80043

80044

80045

80142

80143

80144

80145

80146

80147

80148

80149

80150

82016

82017

82018

82019

82020

82021

82022

82023

82024

82025

80076

80077

80078

80079

80080

80081

80082

80083

80084

80085

82026

82027

82028

82029

82030

82031

82032

82033

82034

82035

80096

80097

80098

80099

80100

80101

80102

80103

80104

80105

80107

80108

80109

80110

80111

80112

80113

80114

80115

80156

80157

80158

80159

80160

80161

80162

80163

80164

80165

80166

80167

80168

80169

80170

82036

82037

82038

82039

82040

82041

82042

82043

82044

82045

82046

82047

82048

82049

82050

82051

82052

82053

82054

82055

80171

80172

80173

80174

80175

80176

80177

80178

80179

80180

82056

82057

82058

82059

82060

82061

82062

82063

82064

82065

80181

80182

80183

80184

80185

80186

80187

80188

80189

80190

80191

80192

80193

80194

80195

82066

82067

82068

82069

82070

82071

82072

82073

82074

82075

82076

82077

82078

82079

82080

80196

80197

80198

80199

80200

80201

80202

80203

80204

80205

80206

80207

80208

80209

80210

82081

82082

82083

82084

82085

82086

82087

82088

82089

82090

82091

82092

82093

82094

82095

80211

80212

80213

80214

80215

80216

80217

80218

80219

80220

82096

82097

82098

82099

82100

82101

82102

82103

82104

82105

news-how-1512