Bandung, Idisi Online,- Tim Pengelola Sampah Kampung Bojong Baraja Desa Haur Pugur Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung melakukan Program Pengangkutan Sampah, agar Terciptanya Masyarkat yang Anti Membuang Sampah ke Sungai. Sabtu (20/01/2024).
Program ini di buat untuk mengentrol sampah-sampah yang ada di Kampung Bojong Baraja sekaligus melihat perilaku masyarakat dalam membuang sampah. Karena banyak masyarakat yang masih kebingungan bagaimana membuang sampah yang baik dan benar.
Sebagian masyarakat yang memiliki lahan yang lebih, memilih untuk membakarnya, namun banyak juga masyarakat yang akhirnya memilih untuk membuang sampah ke sungai.

Untuk meminimalisir hal itu para tokoh masyarakat membuat sebuah tim dan menjalankan program yang dilakukan setiap seminggu sekali.
Masyarakat dihimbau untuk menyimpan sampah yang telah di sediakan beserta membungkusnya dalam kantung Plastik. Di hari Sabtu atau Jum’at sampah tersebut akan diangkut oleh tim pengelola sampah menggunakan gerobak dan akan langsung di bawa ke tempat pembakaran Khusus sampah yang ada di dekat pemakaman.
Setelah sampah di angkut dan dikumpulkan, sampah tersebut di pilah terlebih dahulu, untuk sampah yang tidak bisa di daur ulang akan langsung dibakar, sedangkan untuk sampah yang bisa di daur ulang seperti botol kaca, kaleng bekas dan botol plastik akan di pisahkan dan akan di jual dan didaur ulang.
Peri selaku RT setempat sekaligus keamanan dalam program ini mengatakan bahwa masih ada masyarakat yang membandel dalam program pengangkutan sampah ini, ada masyarakat yang masih memilih untuk membuang sampah ke saungai hanya karena tidak mau membayar iuaran.
“Masih banyak masyarakat yang masih membandel dan memilih untuk bertindak sendiri seperti membuang sampah ke sungai, kita tau hal itu sangat lah berbahaya apalagi dimusim hujan saat ini, alasannya hanya karena tidak mau membayar iuaran, padahal kami dari pihak tim tidak pernah mematok tarif dan memaksa untuk membayar, masyarakat membayar maupun tidak sampah tetap akan kami angkut.” Ujarnya.
Proses pembakaran pun tidaklah mudah, apalagi datangnya musim hujan seperti saat ini. Sampah akan berat dan sulit diangkut, proses pembakaran pun akan memerlukan waktu yang lama karena kondisi sampah yang basah.
Dalam kondisi kering pun proses pembakaran memerlukan waktu semalaman suntuk, sedangkan dimusim hujan seperti ini proses pembakaran akan sangat terhambat dan memerlukan waktu yang sangat lama.
Andi selaku Pemimpin Tim dan petugas pembakar sampah menyatakan, “untuk proses pembakaran itu tergantung kondisi cuaca dan sampahnya, kalau kering dalam waktu semalam juga beres, namun untuk musim hujan proses pembakaran bisa selesai sampai seminggu, karena kondisi sampah yang basah cuaca yang kurang medukung dan pemilahan sampah-sampah yang bisa di daur ulang, karena kalau dibakar bisa bahaya”. Tuturnya.
Program ini akan berjalan terus menerus agar masyarakat sadar dan terciptanya bahwa masalah sampah tidak bisa dianggap mudah. Namun Program ini terlaksana dengan baik dikarenakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah desa dan para masyarakat yang telah berkontribusi dalam program ini.
Reporter : Muhamad Zidane Alfarez






