Jakarta, Idisi Online – Pertemuan intensif antara Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Jakarta pada Selasa, 2 Desember 2025, membuka kembali urgensi percepatan pemanfaatan perjanjian dagang internasional guna memperkuat daya saing ekspor Indonesia.
Jajaran GPEI yang dipimpin oleh Ketua Umum Benny Sutrisno mendapat sambutan hangat dari Mendag Budi Santoso. Fokus utama pertemuan tersebut adalah strategi optimalisasi akses pasar yang telah terbuka melalui berbagai kerja sama dagang, termasuk Indonesian – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia – Canada CEPA (ICA-CEPA).
Pertemuan tersebut menjadi momentum diskusi krusial mengenai tingkat pemanfaatan perjanjian dagang. Sekretaris Jenderal DPP GPEI, Toto Dirgantoro, menilai bahwa informasi detail mengenai kesepakatan dagang internasional ini belum terserap maksimal oleh para eksportir, sehingga peningkatan sosialisasi mutlak diperlukan.
Toto menekankan perlunya sosialisasi yang lebih sistematis dan teknis, khususnya mengenai daftar Harmonized System (HS) atau kode klasifikasi barang yang memperoleh fasilitas keringanan tarif.
“Pelaku usaha harus mengetahui HS berapa saja yang mendapat fasilitas, termasuk kapan perjanjian itu mulai berlaku secara efektif. Contohnya IEU – CEPA yang diperkirakan mulai berlaku tahun 2027,” ujar Toto.
Menurut Toto, Mendag menyambut baik masukan tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas jangkauan sosialisasi bagi seluruh pelaku ekspor agar manfaat perjanjian dagang tidak sia-sia.
Selain membahas implementasi perjanjian dagang, GPEI juga memaparkan persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GPEI ke-1 yang akan digelar di Manhattan Hotel, Jakarta, pada Senin, 8 Desember 2025. Rakernas yang dijadwalkan turut dihadiri oleh Mendag ini akan menjadi momentum konsolidasi nasional bagi sektor ekspor.
Agenda Rakernas akan dirangkai dengan dialog interaktif bertajuk “Potensi Pasar Ekspor Pasca Europe dan Canada”, yang menghadirkan para pemangku kebijakan serta pengusaha lintas sektor.
Pembahasan dalam forum tersebut akan difokuskan pada peluang ekspor yang terbuka lebar melalui IEU-CEPA dan ICA-CEPA, dua kesepakatan dagang strategis yang dinilai mampu mendorong nilai ekspor Indonesia melaju lebih kuat di pasar global.
Tentang GPEI:
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) adalah organisasi nirlaba yang berdiri sejak tahun 1961 dan menghimpun pelaku industri serta eksportir dari berbagai sektor.
Melalui aktivitasnya, GPEI berkomitmen mendorong peningkatan devisa negara sekaligus membangun kekuatan pelaku usaha agar menjadi eksportir yang tangguh dan kompetitif di pasar global.
Sebagai mitra strategis pemerintah, GPEI berperan aktif memperkuat ekosistem ekspor nasional yang berkelanjutan, termasuk membina UMKM agar memiliki kompetensi di pasar internasional.
Organisasi ini menjadi motor penggerak kemajuan ekspor dengan fokus pada produk unggulan bernilai tambah tinggi, seperti hasil agro, industri kreatif, maritim, dan sektor padat karya.
Redaksi IO, Imul
Sumber Media Centre Dumeg
Sosialisasi Perjanjian Dagang Diperkuat, GPEI Hadirkan Diskusi Ekspor Pasca Europe Canada






