Garut, Idisi Online – Dugaan Eksploitasi terhadap puluhan Siswa salah satu sekolah menengah pertama swasta di Kecamatan Sukawening kini menjadi perbincanagn hangat masyarakat Garut. Senin (27/1/2025).
Dalam sebuah cuplikan Video berdurasi 1.24 (Satu Menit dua puluh Empat Detik) memperilhatkan Anak anak dibawah umur nampak menurunkan sejumlah material dari sebuah dumtruk, bahan bangunan diturunkan dan diangkut oleh anak anak ke sebuah lokasi untuk pembangunan ruang kelas Baru.

Lokasi Video yang tersebar luas diduga di wilayah Kecamatan Sukawening Garut, Pembangunan Ruang kelas Baru di SMP IT Cikal Desa Sukamukti Kecamatan Sukawening Garut, kini disorot tajam. Dilokasi kegiatan tidak nampak papan informasi, namun dugaan kuat pihak Yayasan dan Sekolah Menerima Bantuan Hibah dari Pemerintah.
Menurut warga Setempat yang enggan disebutkan namnya, Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah merupakan suami istri, tentu ini hal yang tidak lazim. Kami juga heran mereka dapat bantuan sangat besar dari pemerintah namun menggunakan tenaga anak anak dibawah umur dalam proses persiapan pembangunan, mereka tidak trasparan dalam bantuan yang diterima, namun untuk lebih jelasnya silahkan saja konfirmasi kepihak sekolah papar sumber yang dapat dipercaya.
Pantauan media dilokasi pembangunan tidak nampak papan informasi, media melakukan konfirmasi dikediaman ketua Yayasan dan kepala Sekolah. Saat dikonfirmasi Andi Supriadi Kepala SMP IT Cikal menjelaskan, membenarkan bahwa anak anak tersebut merupakan siswa didik di SMP IT Cikal, mereka diperbantukan dikarenakan libur panjang dalih Andi.
Mengenai bantuan yang diterima sebesar Rp500.000.000.( Lima Ratus Juta Rupiah), kami tidak memasang papan informasi karena tidak ada arahan saat bimbingan teknis.
Sementara Pihak yayasan menjelaskan bila ada wartawan yang ingin konfirmasi silahkan menghubungi saudara Saepudin alias dapit yang merupakan korwil Media Wilayah Jawa Barat, Dapit juga merupakan Keluarga besar dari Pak H Juanda Tokoh MUI kecamatan Sukawening merangkap Pendiri SMK Maarif sukawening. Jadi silahkan para wartawan hubungi saja dapit Kalau inggin konfirmasi.
Namun Ketika ditanya kapasitas dapit di Yayasan atau SMP IT Cikal, Pihak yayasan dan kepala sekolah tidak dapat menjelaskan.
Aktivis perlindungan anak Iip Nurdin saat dimintai tanggapannya beliau memaparkan, “tidak diperkenankan atau dilibatkan anak di bawah umur untuk di pekerjakan di proyek pembangunan sekolah karena exploitasi anak bidang ekonomi”, imbuhnya.
(team)