Dikatakan Uka Suska, Pjs. Bupati Bandung menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkunganPemerintah Kabupaten Bandung dan warga masyarakat untuk lebih meningkatkanmitigasi non struktural sehingga lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadi bencana akibat adanya seismic gap terutama di wilayah zona megathrustPantai Selatan Jawa Barat.
“Meningkatkan mitigasi struktural diantaranya menyediakan dan memastikan ketersediaan papan informasi, rambu bahaya, jalur evakuasi, Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA), serta membangun Early Warning System (EWS) atau peringatan dini berbasis kearifan budaya setempatseperti kentongan, speaker masjid, alarm, dan sejenisnya,” jelasnya.
Uka Suska menyebutkan, pentingnya dilakukan pengecekan kembali kesiapan alat-alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan, memastikan kesiapan tempat-tempat evakuasi dan memastikan
ketersediaan papan informasi, rambu rambu serta arah evakuasi yang memadai.
“Meningkatkan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat,serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi sebagaiQupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana,” tuturnya.
Lebih lanjut Uka Suska mengatakan pentingnya meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan serta melaksanakansimulasi rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana dengan melibatkan
seluruh stakeholder terkait.
“Melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan informasi peringatan dinicuaca dan potensi ancaman bencana melalui website maupun media lainnya dari lembaga yang berwenang seperti BMKG) dan PVMBG terkait aktivitas seismik Zona Megathrust di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, bilamana terjadi bencana dapat menghubungi Pusdalops Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandungdi Call Center 0851-6290-1129.
Redaksi Imul







