Oleh : Hanifa Syahida Fauziyah (Mahasiswa UIN SGD Bandung, Semester II, FDK Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam)
Saat ini berita sudah menjadi konsumsi wajib bagi semua orang karena dengan melalui berita, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi. Menulis berita adalah suatu upaya dalam menyampaikan sebuah informasi yang mengenai sesuatu kejadian atau hal dalam bentuk tulisan.
Informasi yang di sampaikan pun harus benar dengan melalui riset yang di lakukan penulis. Dalam menulis berita harus didasari oleh susunan teks berita yang didalam nya ada prinsip 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, How) juga mengikuti kaidah jurnalistik.
Seorang penulis berita yang baik tentunya perlu menuliskan sebuah berita dengan teknik penulisan yang baik dan benar agar pembaca dapat memahami tulisan tersebut.
Berikut adalah cara membuat berita dengan teknik penulisan yang benar :
1. Menemukan Peristiwa atau Kejadian Sebagai Bahan Berita.
Temukan berita yang berisi peristiwa atau kejadian yang aktual dan penting untuk disebarluaskan. Carilah kejadian mendadak seperti bencana alam dan lainnya yang menarik perhatian umum. Namun, jika tidak ada peritiwa maupun kejadian maka perlu dilakukan pencarian kegiatan-kegiatan maupun peristiwa apa yang muncul di kalangan masyarakat.
2. Memakai Pola
• Pola beraturan atau paralel
Menulis berita yang dalam penyusunan nya tanpa mendahulukan mana yang lebih penting dari yang lain. Dalam pola ini berita disusun secara paralel, dengan setiap bagian yang memiliki kepentingan sama. Pola ini sering digunakan ketika dalam berita terdapat bagian yang sama pentingnya.
• Pola Piramida Terbalik
Teknik penulisan berita dengan metode yang lebih menekankan pada struktur naskah berita, dimana informasi yang paling penting digunakan sebagai lead dan dilanjutkan dengan menjelaskan hal-hal lain yang menyertainya sampai dengan informasi yang kurang penting.
Piramida terbalik saat ini sering digunakan dalam dunia jurnalisme karena cocok digunakan untuk berita.
Struktur penulisan ini melibatkan tiga bagian utama, yaitu lead, body, dan tail. Lead adalah bagian pertama yang ditulis karena mengandung informasi paling penting, diikuti oleh body yang menjelaskan informasi lebih lanjut, dan tail yang di dalam nya berisi konteks tambahan mengenai informasi tersebut.
3. 5W1H(1S)
Dalam jurnalistik kerap menambahkan satu unsur terhadap 5W1H yaitu safety (S), sebagai akibatnya rumusnya menjadi 5W1H(1S).
Maksudnya, informasi apa pun yang disiarkan, diyakini tidak akan menyebabkan dampak negatif bagi media massa yang bersangkutan serta bagi rakyat, dan pemerintah. Contohnya yang senantiasa merujuk di formula 5W1H(1S) itu adalah berita surat liputan dan televisi.
4. Menulis Teras Berita (Lead)
• Teras berita yang menempati alinea pertama atau paragraph pertama dapat terdiri lebih satu kalimat dan harus mencerminkan pokok terpenting dari isi berita.
• Dengan sifat bahasa Indonesia, teras berita jangan mengandung lebih dari antara 30 dan 45 perkataan. Sebaiknya teras berita singkat, misalnya terdiri dari 25 perkataan atau kurang dari itu.
• Teras berita harus ditulis dengan baik sehingga:
a. Mudah ditangkap, cepat dimengerti, praktis di ucapkan dan mudah diingat.
b. Kalimat-kalimatnya singkat dengan mengindahkan bahasa baku.
c. Jelas dalam melaksanakan ketentuan “satu gagasan dalam satu kalimat.”
d. Dibolehkan untuk memuat lebih dari satu unsur daripada memuat sekaligus semua unsur “3A” dan “3M” (Apa, Si-apa, Meng-apa, Bila-mana, Di-mana, bagai-mana).
• Sesuai dengan naluri manusia yang ingin segera tahu apa yang telah terjadi, sebaiknya teras berita mengutamakan unsur “Apa” yang diberikan dalam ungkapan kalimat sesingkat mungkin untuk menyimpulkan/ mengintisarikan kejadian yang diberitakan.
• Karena selalu menarik perhatian manusia, dapat dimulai dengan unsur “Siapa”. Apalagi kalau “Siapa” itu ialah seorang yang jadi tokoh populer. Tetapi kalau unsur “Siapa” itu tidak begitu menonjol, maka sebaiknya tidak perlu dipakai dalam permulaan berita.
• Unsur waktu dipakai sebagai permulaan teras berita, jika hanya memang unsur itu bermakna khusus dalam berita itu. Urutan unsur dalam teras berita sebaiknya mendahulukan unsur “Tempat”, kemudian unsur “Waktu.”
• Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang asalkan kutipan itu kalimat pendek dan dalam alinea berikutnya tulislah nama orang itu.
5. Menulis Tubuh Berita
• Penulisan berita antara “teras berita” dengan “tubuh berita” harus membentuk rangkaian jalinan yang utuh. Artinya, setiap kalimat atau setiap alinea dari satu ke yang lain, harus saling melengkapi dan menjelaskan.
• Menulis berita itu perlu dihiasi dengan detail, agar jalan cerita menjadi menarik, dan tidak mengganggu mengalirnya garis lurus yang dianggap “benang cerita” itu.
• Menulis berita merupakan kesatuan dari cerita yang ditulis dengan gaya bahasa dan kesatuan gagasan. Sebaiknya hindari materi yang tidak relevan dengan satu gagasan berita pokok.
Itulah hal hal yang perlu di perhatian dalam menulis berita agar berita tertulis dengan teknik yang benar sehingga dapat membuat pembaca tidak kebingungan dalam memahami isi berita yang di buat.
Redaksi IO