Garut, idisionline.com,- Bermula dari adanya rencana liputan Wawancara seorang jurnalis atas penerapana Dana Desa Neglasari Kadungora Garut, TA 2024.

Ironisnya tanggapan Kades Neglasari, Aep Sudrajat malah balik menyerang dengan statement yang dianggap ngawur dan arogan.

Profesi Jurnalis sebagai pembawa berita dan menjadi pilar ke-4 dalam demokrasi, lagi lagi dipandang rendah Aep Sudrajat.

“Maksudnya mau apa yang pertanyaan wartawan bernama sandi mengutik penggunaan anggaran” katanya awal pembicaraan.

Tidak sampai disitu, pernyataan Aep yang dilontarkan Aep melalui sambungan telepon, Rabu (08/05). Dihadapan sejumlah insan pers. Aep juga menyebut kinerja seluruh Kades se Indonesia kinerjanya ga benar.

“Darimana anggaranya, jika Desa harus mengakomodir Wartawan yang datang. Kalau kinerja saya dalam penerapan Anggara dianggap salah. Saya nyatakan seluruh kepala Desa, se-Indonesia ga ada yang benar” Ujar Aep dengan nada tinggi.

Statement yang dilontarkan Aep, sontak mendapat tanggapan keras dari sejumlah wartawan dan aktivis yang hadir dan mendengar celotehan Aep melalui loadspeaker, seluler. Rabu sore (08/06).

Seperti pernyataan yang dilontarkan M.Djanu, pegiat pendidikan yang hadir dan mendengar celoteh Aep.

“Sebagai pelayan publik tingkat Desa pernyataan Kades Aep sudah keterlaluan. Saya nilai tak beretika bernada sinis dan melecehkan profesi. Emang berapa sih besarannya uang yang diberikan Desa  untuk Wartawan” ungkap Djanu.

Senada dengan Djanu, Pemerhati pemerintahan publik, Zaenal Solihin yang juga hadir ditempat yang sama, turut menilai dan menegaskan.

“Bahasa yang terlontar dan terdengar dari mulut Aep, bahwa seluruh Kades se Indonesia ga bener?. Mencerminkan kerdilnya sikap Aep dalem menilai. Sungguh tak  beretika. Seolah dirinya lah yang paling benar” imbuh Zaenal.

Sejurus kemudian setelah percakapan di telepon, pesan WhatsAppnya datang dari Aep. Mengirim bukti transfer yang berasal dari Bendahara Desa senilai 100 Ribu Rupiah.

Seolah sangat mudah Aep menyikapi persoalan yang terjadi dengan bahasa arogansi tak beretika cukup dengan uang receh. Perlakuan itu sungguh miris dan dipandang melecehkan.

*** Heryawan Azizi

Info Lainnya  Angin Puting Beliung di Wangunjaya Desa Pasirmulya Rusak Rumah Penduduk

Google News – Idisi Online