Garut, idisionline.com – Sejumlah bantuan pemerintah berupa Bantuan Operasional Sekolah (Bos), BPMU yang diterima SMK IT Al Hawari Limbangan,Garut disinyalir terjadi penyelewengan.
Dalam komponen pembayaran gaji tenaga honorer yang sejatinya dialokasikan dari BPMU juga dirogoh dari dana BOS dengan alasan tak cukup.
Diungkapkan Kepala SMK IT Al Hawari, Dian Nurhamdani saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kamis (25/09/2025).
“Dari bantuan BPMU tidak mencukupi untuk bayar gaji, sehingga ditambahkan dari dana BOS dan juga SPP siswa”. Ungkapnya.

Sementara itu bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi Siswa terjadi pengkondisian untuk pembayaran tunggakan.
“Saya menerima PIP yang diberikan dari sekolah, 750 ribu. Sisa pembayaran tunggakan ke Sekolah” Ucap salah seorang Siswi Kelas XI.
Hal itupun dibenarkan pihak Sekolah, Dian mengatakan bahwa mekanisme pembagian PIP dikolektif.
“Memang pembagian PIP siswa dikolektif dan adanya kesepakatan dengan orangtua siswa yang masih punya tunggakan ke Sekolah dibayar dari bantuan PIP yang diterima”, ujar Dian.
Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Sekolah itu memberi pernyataan terbalik ihwal gaji honorer
“Tenaga Honorer yang ada disini sejumlah 20 orang. Sama sekali tidak di gaji. Mereka secara sukarela mengajar disini demi pendidikan anak anak. Honorer hanya dikasih uang transportasi saja” ketusnya.
Lantas jika tenaga honorer tidak di Gaji, kemana masuknya bantuan pemerintah yang dialokasikan untuk bayar Gaji honor?
“**Red