CIMAHI, Idisi Online,- Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 116 Pemerintah Daerah Kota Cimahi menggelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Tingkat Kota Cimahi Tahun 2024 pada hari Senin (20/5) bertempat di Lapangan Apel Kantor Pemerintah Daerah Kota Cimahi.
Hadir sebagai pembina upacara Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi yang dalam sambutannya menyampaikan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi dalam Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024.
Dicky menyampaikan perjuangan yang dirintis oleh Boedi Utomo berhasil membangkitkan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia sehingga kemudian muncul perhimpunan perhimpunan lain dalam upaya untuk bangkit melawan penjajahan, meraih kemerdekaan dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo pada saat itu menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Tak hanya menumbuhkan jiwa nasionalis bangsa, Boedi Utomo juga menjadi perintis hadirnya kesetaraan di bidang pendidikan. Pendidikan yang awalnya hanya dapat didapatkan oleh kaum priayi, setelah hadirnya Boedi Utomo, seluruh rakyat Bumi putera dapat mengeyam pendidikan.
Begitu penting peran pendidikan dan para pemuda generasi penerus bangsa, sehingga tema peringatan Harkitnas tahun 2024 adalah “Bangkit Untuk Indonesia Emas”.
Tema ini dipilih agar Harkitnas 2024 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas. Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk mewujudkan cita-cita bangsa menjadi bangsa yang besar dan adidaya di tahun 2045.
“Di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Dicky.
Inovasi teknologi digital bertumbuh setiap hari. Teknologi digital telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia. Dunia seakan mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai tak lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran suara.
Kemajuan di bidang teknologi dan informasi harus dimanfaatkan dengan sebagi mungkin karena di era digital siapa yang mampu menguasai teknologi, maka akan mampu menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”.
“Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” lanjut Dicky.
Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis. Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.
“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju ‘Indonesia Emas 2045’,” tandas Dicky.
Rep. Baghja, Prita