“Saat ini sudah meningkat 5,24 persen. Artinya sudah ada peningkatan 12,29 persen. Keberhasilan ini bukan keberhasilan secara pribadi saya selaku bupati, tapi keberhasilan seluruh komponen, termasuk para ASN, non ASN, dan seluruh stakeholder dan didalamnya ada peran PKBM yang tergabung dalam Dinas Pendidikan,” katanya.
Kang DS menegaskan pendidikan adalah hal yang penting dan menjadi prioritas pertama. Pendidikan dasar untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan PKBM se-Kabupaten Bandung telah menyumbang pencapaian rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung.
Ia menyebutkan bahwa keberadaan para pengelola dan pimpinan PKBM se-Kabupaten Bandung sebagai bagian penting dari kemajuan pendidikan di Kabupaten Bandung.
“Pilar-pilar pendidikan di Kabupaten Bandung, alhamdulillah hari ini sudah mampu mendukung pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Rata-rata lama sekolah kita sudah diangka 9,15 tahun,” katanya.
Asep menjelaskan PKBM di Kabupaten Bandung pada tahun 2024-2025 menghasilkan lulusan sebanyak 7.326 orang. Tahun ini tercatat seluruh siswa PKBM sebanyak 23 ribu lebih.
“Pada tahun 2025 memperkuat keberadaan PKBM yang digagas dari komitmen, visi dan kepedulian memajukan pendidikan di Kabupaten Bandung. Pak Bupati sudah melengkapi upaya teman-teman para PKBM dengan hibah BOS paket C sebesar Rp1,230 miliar. Kemudian ada hibah penguatan PKBM untuk 70 lembaga sebesar Rp1,825 miliar. Termasuk dukungan Pak Bupati untuk bantuan honor atau insentif tutor sebesar Rp15,588 miliar,” tuturnya.
Apa yang dilakukan hari ini, kata Asep, ditunggu hasilnya di Indonesia Emas 2045. Pada kesempatan itu turut dilaksanakan seremonial pemberian penghargaan kepada warga belajar PKBM usia termuda dan usia tertua. Selain itu secara simbolis pemberian ijasah kepada 7.326 siswa. Selain itu dilaksanakannya launching koperasi warga PKBM sejahtera Kabupaten Bandung Bedas.
“Tinggal di Kabupaten Bandung dengan visi lebih Bedas, mari kita pegang filosofis budaya Sunda. Silih asih, silih asuh, silih asah, silih wawangi. Satu frekwensi untuk mewujudkan Kabupaten Bandung lebih Bedas,” pungkasnya.
Redaksi IO, Imul