Oleh : Elut Haikal
Jika kita cermati dari tahun ke tahun Prilaku anak Pelajar, anak putus sekolah, Remaja bahkan orang Dewasa yang sudah berkeluaga akhir² ini di tahun 2025 Prilaku penganiayaan kekesaran hingga pembunuhan
semakin marak dan meresah kan ditengah masyarakat yang terjadi terus menerus berulang
gejala ini dipicu akibat marak nya persaingan antar Gank motor, antar Ormas untuk menjadi no satu dan ditakuti, dengan berbuat Rdika dan penganiyaan hingga pembunuhan, saat ini terjadj dikalangan Ormas akibat perebutan lahan bisnis, jatah.
dikalangan anak, pelajar putus sekola dan remaja sering dipicu saling merasa power Paling hebat, terjadi dari hal sepele saling ejek, ajakan perkelahian menguji nyali antar Gank motor, rebutan pacar, ugal² lan bermotor, sering berkompoy sambil merusak dan menganiaya yang nongkrong tanpa sebab tak peduli anak², tua muda, menjadi sasaran mereka, yang akhir nya melukai Gank motor lain nya selain warga, mereka tidak segan² untuk melakun kekerasan dan pengrusakan yang ada dihadapan mereka dgn cara sadis, korban yg tak bersalah dianiaya dengan senjata tajam yang mematikan.
adanya prilaku kekerasan sadis ini biasanya dilakukan sebelum bertindak agar lebih garang dan berani menggunakan Narkoba Obat² tan dan Miras
Prilaku kekerasan ini jadi tontonan Masyarat umun baik secara langsung atau pun tayang di berbagai medsos tanpa rasa takut, malu, Iba ataupun kasian pada korban, kelurga nya mereka lakukan seperti pada binatang bahkan lebih, prilaku sadis itu hampir lumrah dan dianggao biasa, tidak sembunyi² dimana saja, di muka umum, di acara² hajatan, Mini market, dilingkungan Warga, dengan melukai fisik yang mengerikan hingga mati sekalipun tidak peduli, mereka seperti Mati Rasa, Mati Hati dan Akal, hampir² tak punya Moral, Etika, Agama dan Budaya santun, hormat menghormati dll, hilang sama sekali.
Prilaku ini membentuk carakter prilaku yang milahat dapat di tiru oleh anak² wanita bahkan Pegawai Swasta dan Pemerintah seperti latah prilaku nya terhadap kekerasan ini.
Namun baik gang motor atau pun Ormas biasa nya melakukan secara bersama keroyokan, atau saling serang hal ini sangat meresahkan masyarakat, tetapi bagi mereka adalah prilaku gaya hidup dan trend berbuat sadis,
Pada kalangan anak pelajar dan putus sekolah terjadi pola perubahan tawuran tidak lagi berbasis Sekolah tempat berkumpul tetapi bergeser ke model baru yaitu Bentuk Gank Motor dan berbasis basecame disatu tempat.
Adapun kelompok atau gank motor lebih banyak merekrut orang pinggiran dan kurang mampu yang berwawasan berpikir rendah anak kota nya pun dari kelurga menengah kebawah namun kehadiran Para Gank Motor dan Ormas yang meresahkan disadari atau tidak telah merubah Budaya Santun jadi Budaya Sadis, budaya saling tolong jadi budaya saling aniaya, saling hormat jadi saling ejek / Bully prilaku semua ini merambah membentuk karakter pada efek phisikologi Anak² dan Wanita yang jadi berprilaku Brutal sadis.
Penomena kekerasan ini sudah hampir jadi budaya terbukti dapat dilakukan bukan oleh Gank atau ormas saja melain kan merambah ke peroramgan di tiap rumah tangga, di tempat pekerjaan , tua muda anak² jika terjadi selisih peecekcokan, ditegur, ditagih hutang langsung saja Alat tajam bekerja
Prilaku ini menjadi budaya kekerasan di semua lapisan masyarakat terjadi seperti spontan
Sunnguh fenomena pergeseran Prilaku Sosial secara massal sekaligus merubah phisikologi jalan nya arus berpikir kesadaran dibawah sadar pada generasi bangsa lambat laun jika prilaku ini dibiarkan akan menjadi Wabah Budaya kekerasan
Tentu pergeseran prilaku sosial budaya pada sikologis masyarakat bukan tanpa sebab, ini semacam ada Disegn rancangan yang sistematis dan masiv, untuk merusak gaya hidup dan model berpikir bangsa dari kata normal berubah jadi Abnormal, gejala itu sudah terasa ketika terjadi jurang pemisah kesenjamgan sosial, akibat perubahan gaya hidup masyarakat model Berpikr palsafah Pancasila yang ketimuran ke model baru Palsafah Demokrasi yang ke barat² tan dengan HAM yang bebas tak terkendali.
Sehingga masing² sibuk pada urusan persaingan pribadi, antar elit politik baik di Pileg, Pilkada, tertama Pilres, persaingan KKN dan Oli Garki,menghimpun masa agar dapar maraih dan mendulang suara dari kelompik manapun datang nya yg penting mendukung jika menang kelompok ormas, OKP atau Gang motor dapat fasilitas & perlindungan
Pengaruh ini pun sangat signipikan pada pola hidup keseharian masyarakat wajar Lahirnya kelompik² Gank motor, banyaknya Ormas baru dari kecil hingga menjadi besar dan kuat Ada andil dilindungi oleh kepentingan politik atau para penegak Hukum tumbuh subur dan berkembang.
Andil lain nya yang merubah pergeseran Marak nya Opini Pitnah dan Pandangan yang Sujektif tanpa bukti yang hanya dikait2 dengan teori hanya Prediksi, tambah konten² Hoax Fitnah, kekerasan, pembunuhan yang ditayang di medsos, intragram, WA, berupa Vidio kejadian kekerasan atau pembunuhan dari konten yang ga jelas dengan sisipan perbedaan faham atau aqidah akibat pengaruh luar negri di explore secara masif oleh pribadi² yang punya kepentingan politis dan bisnis
bhwa prilaku sadis seolah oleh faham2 tertunta dianggap legal atau Halal, yang berimbas pada sfek sikologis masy dan ikut membentuk karakter masya menjadi bringas.
Efek yang terjadi secara menyeluruh dengan tumbuh budaya kekerasan hingga pembunuhan menjadi hal biasa bak hilang dari kesadaran, hilang akal, hilang ilmu pengetahuan dan hilang dari ajaran Agama
Seperti nya Negara ini sedang terus mengalami DARURAT Ahlak, Moral dan Etika sedang terjadi dimasyarakat. Mungkin kah akibat Hukum yang lemah ? Yang dapat di perjual belikan ? Serta dapat di pengaruhi oleh alat kekuasaan, sehingga perbuatan yang melanggar hukum terulang lagi dan lagi tidak ada efek jeranya ??
Kalau kita Coba cermati lebih dalam sikap para Kepala Daerah, Aparat, Tokoh Politik, Tokoh Agama, Tokoh Mosyarakat, Tokoh Pemuda dengan ke adaan yang darurat ini sepertinya sibuk dengan urusan masing², lebih tidak mau peduli terkesan saling andal kan, tidak ada persatuan dan kesatuan yang sama, tidak saling bahu membahu untuk memberantas bersama sampai tuntas
Terbukti jika sudah viral baru semua sibuk, jika tidak walaupun sering terjadi tindak kekerasan, tutup mata.
Baru tahun ini ada tindakan kepedulian yang memobilasi semua lapisan elemen yang dilakukan oleh kepala daerah yaitu Kang DEDI MULYADI Gubernur Jabar.
Namun respek dari semua kalangan terlihat masih dingin belum sama dan sepaham utk menuntaskan kekerasan yg akan menjadi Budaya seutuh nya, dikhawatir kan masih terjerat oleh pemikiran sekat persaigan politis, karna jika sambutan semua elemen hingga ke tokoh masyarakat, di hawatirkan calon Pilkada dan Pilpres nanti partai cakon yg lain akan berat melawan nya, apa bener demikian ??
Jual beli Hukum akan sepi kah ?
Tentu semua ini kembali pada jesadaran Masyarakat mau terus berlanjut budaya kekerasan ini atau tidak ?
Belum lagi PR besar bangsa ini membumi hangus kan Budaya KORUPSI dan Jual beli Jabatan dan masuk Kerja ??






