Kota Bandung, Idisi Online,- Ictoh juga merupakan bagian dari memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS). Sebelumnya Ictoh diawali pada tahun 2014 di Jakarta, dilanjutkan ke Yogyakarta hingga Surabaya.
Ketua TCSC-IAKMI (Tobacco Control Support Centre-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia), Sumaryati Amin Arjoso mengungkapan, dipilihnya Kota Bandung karena Jawa Barat merupakan provinsi tertinggi dengan presentase perokok paling banyak ketiga di Indonesia yaitu 32,78 persen.
Sedangkan tertinggi yaitu Lampung (34,08 persen) disusul Nusa Tenggara Barat (32,79 persen).
Selain itu, lanjut Sumaryati, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, sebanyak 33,3 persen penduduk Kota Bandung terpapar asap rokok.
“Jadi Bandung ini menarik untuk menjadi lokasi Ictoh ke-9. Nantinya ada youth forum, berbagai organisasi melaksanakan presentasi juga. Membuat deklarasi, juga dan membahas campur tangan industri tembakau,” katanya pada kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu 22 Mei 2024.
Ia mengatakan, agenda selanjutnya terdapat sesi presentasi. Setiap penelitian dari berbagai organisasi menyampaikan pengaruh industri rokok terhadap remaja bahkan anak-anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan Pemkot Bandung pun ikut serta dalam memperingati HTTS.
Di Kota Bandung akan diadakan di Taman Dewi Sartika pada 31 Mei 2024.
Sebagai salah satu pencapaian juga, di Bandung hadir Kampung KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di RW 08, Kelurahan Kebon Gedang Kecamatan Batununggal.
“Di wilayah itu ada Satgas KTR-nya, juga tidak ada iklan rokok di wilayah itu, bahkan di warung juga,” ungkapnya.
Selain itu, Kota Bandung pun sedang mengembangkan layanan konseling berhenti merokok di 6 puskesmas.
“Kita ada 6 puskesmas yang bisa memberikan layanan konseling berhenti merokok. Masyarakat bisa memanfaatkan layanan ini,” tuturnya.
Red. Sumber Humas Pemkot Bandung