Deliserdang, idisionline.com – Suasana Tugu Ampera di penuhi Kader Pemuda Pancasila dalam mengenang Hari Kesaktian Pancasila dengan penuh keheningan dan khimat. Di desa kampung kolam kecamtan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang., Selasa, (30/9/25) malam pukul 00.00 wib.
Acara dihadiri ribuan kader Pemuda Pancasila dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara,Musa Rajekshah akrab di panggil Ijeck. Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto turut hadir dalam kegiatan sakral tersebut, untuk mengikuti upacara penghormatan malam Renungan suci .
Dalam pidatonya, Ijeck menegaskan bahwa 30 September harus selalu dikenang sebagai momen penting bagi bangsa Indonesia, terlebih bagi kader Pemuda Pancasila di Sumut.
Tugu Ampera menjadi saksi bisu bagaimana kader Pemuda Pancasila menjadi korban kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Di Tugu ini, jenazah kader Pemuda Pancasila dibuang usai dihabisi PKI. Ini saksi perjuangan Pemuda Pancasila dalam membela NKRI,” ujar Ijeck di hadapan Pangdam I/BB.
Ijek juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengingatkan generasi penerus bangsa akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang penuh dengan pengorbanan.
“upacara rmalam renungan suci ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan kader Pemuda Pancasila serta masyarakat luas,” ujarnya.
Selain itu, Ijeck menyampaikan bahwa lahan di sekitar Tugu Ampera akan dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian masyarakat sekitar
“Silakan warga memanfaatkan lahan ini, asal dirawat dengan baik. Kami ingin Pemuda Pancasila selalu dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Ijeck juga menegaskan sikap kerasnya terhadap seluruh kader yang terlibat tindak pidana, khususnya narkoba, tambahnya
“Kader Pemuda Pancasila yang terlibat narkoba akan kita pecat. Narkoba dan begal adalah musuh masyarakat,” tegasnya.
Di sela acara, Ijeck juga menyampaikan permohonan maaf apabila aktivitas Malam Renungan Suci ini sempat mengganggu warga sekitar.
“Kami mohon maaf. Saya minta semua kader pulang dengan tertib, jangan ada yang berbuat macam-macam,” pesannya.
Lebih lanjut, Ijeck menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
“Kita tahu Presiden Prabowo berkomitmen mensejahterakan rakyat. Tapi tidak mudah, mari kita dukung bersama agar programnya berjalan baik,” ucapnya.
Tugu Ampera sendiri menyimpan sejarah kelam peristiwa 30 September 1965. Tragedi yang dikenal sebagai Gerakan 30 September dan disebut Presiden Soekarno sebagai Gerakan Satu Oktober (Gestok) itu menewaskan enam jenderal dan satu perwira.
Gelombang perlawanan terhadap PKI pun meluas, termasuk hingga ke Sumatera Utara. Hingga kini, Tugu Ampera yang berdiri kokoh di Desa Kolam, Deli Serdang, tetap menjadi pengingat perjuangan Pemuda Pancasila.
Dan hari Kesaktian Pancasila sendiri diperingati setiap tanggal 1 Oktober sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara dan sebagai pengingat sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan ideologi yang bertentangan.
Tugu ini berdiri dekat parit dengan latar hamparan sawah, seakan meneguhkan bahwa sejarah tidak boleh dilupakan, pungkasnya.