Garut, idisionline com|| Timbulnya kecurigaan adanya selisih jumlah Peserta Didik (PD) yang bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita Nusa Limbangan yang tercantum dalam Dapodik dengan faktualnya, masih belum ada kejelasan.
Kendati menjadi bahan pertanyaan sejumlah awak media bahkan sempat terpublikasi salah satu media online, namun hingga berita ini dilansir pihak terkait belum memberikan keterangan secara formil.
Padahal hasil penelusuran jurnalis media idisionline.com ke Sekolah itu, pekan lalu didapati keterangan dari salah seorang Guru yang tengah mengajar di kelas X.
“Jumlah keseluruhan peserta didik kelas X ada 13 orang, kebetulan yang hadir hari ini ada 6 orang” ucapnya.
Begitupun di ruang kelas XI, hanya terdapat beberapa siswa yang tengah belajar. Menurut salah seorang Siswi yang berhasil dikonfirmasi menyebutkan bahwa kebanyakan siswa tidak pada masuk.
“Kelas XI ada 40 siswa/i hanya memang jarang pada masuk kelas,” ujarnya.
Lebih parahnya diruang kelas XII, tidak didapati satu orang siswa/i yang mengikuti kegiatan belajar, kelas kosong melompong.
Ditempat yang sama keterangan salah seorang staf TU yang merangkap sebagai guru bernama Elis endang gusniawati, menuturkan bahwa jarangnya siswa hadir disekolah, sudah biasa karena bekerja membantu orang tua.
“Kalo di sekolah ini sudah di anggap biasa jika siswa tidak ke sekolah karena siswa di suruh bekerja bantu pekerjaan orang tua nya, ada yang ke kebun dan ada juga yang cari Rumput,” tuturnya.
Pemandangan tak elok terkesan biasa pada lembaga pendidikan itu, lantas apa saja yang dilakukan para pendidik jika tidak ada disiplin.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) jumlah peserta didik disekolah itu mencapai 114 orang, faktanya tidak sebanyak itu.
Sementara Dana BOS dan BPMU terus mengalir sesuai jumlah siswa/i yang dilaporkan, kendati kebenaran jumlah siswa masih diragukan.
Hingga berita dilansir, Kepala SMK Pelita Nusa Jajang Nurjaman terkesan menghindar untuk diminta keterangannya.
***S Sunjaya/Red
Dugaan Mark Up Peserta Didik di SMK Pelita Nusa Limbangan, Kasek Terkesan Menghindar
