oleh: Kang Oos Supyadin, Penggiat & Pemerhati Sejarah
Selama ini banyak yang mengira Ka’bah dibangun oleh manusia (dibaca Nabi). Namun fakta sejarahnya bahwa Ka’bah telah dibangun dan sudah ada sebelum Nabi Adam turun ke bumi. Hal tersebut sebagaimana surat Ali Imran 96-97, yaitu :
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya:
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Sebagaimana dalam buku The Great Episodes of Muhammad SAW karya Dr Al Buthy, bangunan Ka’bah mulanya memiliki tinggi 7 hasta, panjang 30 hasta, dan lebar 22 hasta tanpa atap. Sejarah pembangunan Ka’bah pun berlangsung dari masa ke masa termasuk Nabi Ibrahim hingga kaum Quraisy sebelum Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Di zaman Nabi Nuh, Ka’bah mengalami kerusakan akibat banjir besar. Yang mengakibatkan bagian atas hancur dan tersisa pondasinya yang disebut qaa’idah atau qawaa’id dalam bentuk jamak. Dengan kondisi hancur bagian atas, Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk direnovasi. Dimasa inilah Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk meninggikan kembali pondasi itu. Lalu kisahnya diabadikan di Qur’an surah ke-2 ayat 127:
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّاۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar (pondasi) Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Saat Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim untuk melanjutkan proses renovasinya, Ibrahim melakukan pijakan pada batu pertama yang dibawanya. Pijakan batu tersebut adalah yang kini kita ketahui sebagai Maqam Ibrahim. Setelah selesai membangun Ka’bah pada masanya, Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail memanjatkan doa.
Kesimpulan, fakta sejarah sebenarnya adalah Ka’bah sudah ada sebelum Nabi Ibrahim dan Nabi Adam. Nabi Ibrahim hanya membangunnya kembali setelah Ka’bah rusak diterjang banjir. Banyak para ulama yang menafsirkan bahwa sebenarnya Ka’bah dibangun oleh para malaikat, tentu saja semuanya atas kuasa dan izin Allah SWT.
Wallahualam