Kab. Bandung, Idisi Online – Camat Banjaran, Kasta Wiguna, AP., MAP., didampingi Sekretaris Kecamatan Banjaran, Toni Hidayat, S.Sos membuka acara Sosialisasi Strategi Penanganan Kemiskinan dan Kemiskinan Extrims di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Jum’at pagi (8/11/2024).
Adapun sebagai peserta pada acara tersebut adalah mereka para Pilar Sosial dari mulai TKSK, TKS, PSM dan Puskesos ditingkat desa/kelurahan, juga melibatkan Ketua RT dan Ketua RW, dan yang menjadi narasumber yaitu petugas dari TKSK Kabupaten Bandung, Ir. Dani Fitriana dan perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung, bapak Muhammad Fitriana.
Selaku narasumber, Ir. Dani Fitriana mengatakan bahwa mereka para pilar sosial di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan itu harus faham akan tugas pokok dan fungsinya masing, sehingga mereka mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
TKSK singkatan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan. TKSK merupakan seseorang yang memiliki tugas, fungsi, dan kewenangan untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial di wilayah penugasannya. TKSK dapat ditunjuk oleh Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi, atau Dinas Sosial Daerah Kabupaten/Kota. Ujar Dani.
Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) adalah sebutan untuk seseorang yang telah dilatih dan dididik secara profesional untuk menangani masalah sosial dan melaksanakan tugas-tugas pelayanan. TKS dapat bekerja di lembaga pemerintah maupun swasta yang bidang kegiatannya berkaitan dengan kesejahteraan sosial.
Dani juga menerangkan, bahwa Pusat Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PUSKESOS adalah lembaga yang berfungsi untuk melakukan kegiatan pelayanan sosial bersama secara sinergis dan terpadu antara kelompok masyarakat dalam komunitas yang ada di desa atau kelurahan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Sebagai Koordinator TKSK Kabupaten Bandung, Ir. Deni Fitriana mengatkan, “secara prinsip, kami diberi tugas untuk memberikan arahan terkait apa itu Kemiskinan Extrims dan bagaimana pemberdayaan dan potensi pilar-pilar yang ada di tingkat kecamatan mampu mengurangi tingkat Kemiskinan Extrims itu sendiri” ujarnya.
“Bahwa pilar-pilar itu harus faham terhadap Tugas Pokok dan Fungsinya masing-masing, dan yang menjadi sasaran sosialisasi untuk menurunkan angka Kemiskinan Extrims dilakukan terhadap pilar-pilar sosial termasuk Ketua RW dan RT,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ir. Dani menyampaikan, “selain para pilar sosial itu tau akan tupoksinya, mereka bisa berjejaring dan mencari sumber bagaimana dengan angka Kemiskinan Extrims yang ada di daerah itu dapat ditangani, apakan melalui anggaran pemerintah daerah, dan di tingkat desa itu ada anggaran dari kementerian, atau pun dapat dibangun melalui keswadayaan masyarakat’. ucapnya.
Di akhir wawancara Ir. Dani mengatakan, bahwa angka Kemiskinan Extrims itu secara statistik di data bisa melalui petugas KB, juga mereka pilar-pilar sosial yang diberi tugas untuk mengumpulkan data yang valid dan terverifikasi. Pungkasnya.
Red. IO***
Dinas Sosial Kab. Bandung Menggelar Acara Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Ekstrim di Kec. Banjaran
