BKKBN Bekerjasama Dengan DPR RI dan DPRD Kota Sukabumi Sosialisasikan Program Percepatan Penurunan Stunting

Kota Sukabumi - idisionline.com || Dalam upaya menurunkan tingkat Stanting BKKBN Jabar bekerjasama dengan DPR RI dan DPRD Kota Sukabumi Sosialisasikan Program percepatan penurunan stunting bertempat di Jl. Pemuda, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

Doa pembukaan pada acara sosialisasi program percepatan penurunan stunting tersebut dipimpin oleh H. Miftah selaku tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama di Kecamatan Citamiang.

Yunus Suhendi anggota DPRD Kota Sukabumi dampingi Dewi Asmara anggota DPR RI saat sosialisasi program percepatan penurunan stunting

Pada agenda sosialisasi tersebut dihadiri perwakilan BKKBN Jabar dan Kota Sukabumi serta dari Komisi IX DPR RI Dewi Asmara dan DPRD Kota Sukabumi Komisi I dari partai Golkar Yunus Suhandi, selanjutnya sekapur sirih (sambutan singkat) juga disampaikan oleh H. Yunus Suhandi Komisi II dari partai Golkar. Ia menyampaikan beberapa hal mengenai pentingnya pemahaman program percepatan penurunan stunting.

Yunus Suhendi anggota DPRD Kota Sukabumi saat memberikan sekapur sirih pada acara sosialisasi program percepatan penurunan stunting

Pada saat yang sama, Hajah Dewi Asmara anggota DPR RI juga memberikan pemaparan pentingnya pemahaman program percepatan penurunan stunting khususnya di Kota Sukabumi. 

Dewi Asmara memproyeksikan kondisi penduduk Indonesia pada saat 100 tahun Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 2045, menurutnya jika stunting tidak segera diantisipasi sejak saat ini biasa jadi generasi ini akan tertinggal oleh negara lain.

" kita harus mampu mempersiapkan anak bangsa yang sehat dan kuat agar kita mampu bersaing dengan negara lain, anak bangsa ini harus produktif maka jangan ada anak yang stunting" ujar Dewi.

" Stunting, masih lanjut Dewi, tidak selalu terjadi karena kurangnya ekonomi tapi juga karena kurangnya pengetahuan pola asuh serta gizi yang salah, juga kurangnya menjaga kebersihan, pernikahan dini" tegas Dewi.

Dirinya juga menegaskan pentingnya pemahaman pola hidup sehat, menurutnya pada usia 0 - 1000 hari merupakan usia prioritas., untuk mencegah terjadinya stunting.***

-Agus Pren