Oleh : Elut Haikal.
Perhelatan Pilkada di tiap daerah yang akan di selenggarakan tahun ini, yang rencananya berdasar jadwal KPU pendaftaran calon akan dimulai bulan Juni hingga bulan September dengan penetapan calon yang memenuhi syarat maju di Pilkada.
Saat ini khususnya Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kabupaten-lah yang terlihat sudah siap maju secara terbuka yang akan meramaikan konstalasi politik Pilkada dua Calon (2) antara Iyos & Asep Japar (Asjap ), dilihat dari Popularitasnya dari Lima (5) Balon yang di gadang-gadang kuat, yaitu : Asep Japar, Iyos, Yudha, Hasim Adnan dan Habib Mulki nanum yang sudah terkondisi dilihat dari Elektabilitas ke dua Cabup yang kuat yaitu Iyos mantan Setda dan kini Wabub Petahana sementara Asep Japar ( Asjap) ke duanya bukan dari kalangan Partai Politik melainkan dari Birokrasi.
Adapun Yudha mantan Ketua DPRD yang sekaligus Ketua Gerindra sepertinya terkatung katung tak tentu arah untuk Cabup begitupun Partai yang dinahkodainya terlihat sangat sulit pada situasi dan kondisi yang dihadapinya walaupun Partai pemenang di Pilpres, elektabilitas dan Popularitas sepertinya biasa biasa saja.
Untuk pendatang baru seperti Habib Mulki dan Hasyim Adnan rasanya akan berat untuk melangkah dilihat dari Popularitas & Ekstabilitas walaupun mengklaim memiliki kantong massa dan Partai Pengusung & belum tentu Partai pengusung kursinya mencukupi di parlemen kecuali koalisi, pastinya partai yang akan berkoalisi pun melihat faktor ekstabilitas dan Popularitas partai itu sendiri selain Cabupnya serta tim relawan – relawan yang mendukungnya.
untuk Pilkada Kabupaten kali ini ada nuansa baru dari kandidat Cabup yang di usung oleh Partai yang murni bukan dari kader nya tetapi dari Birokrasi, eskalasi persaingan pun mulai memanas dari kedua kubu, karna kesiapan selain dari Cabup nya juga Partai pengusung dan pendukung koalisi sudah mengerucut serta persiapan dari masing-masing dukungan relawan bermunculan.
Sepertinya dari dua Cabup ini antara Iyos dan asep Japar yang akan bersaing ketat walaupun keduanya belum mengumumkan secara pasti Calon wakil nya masing-masing. Begitupun dengan Kandidat lain ada beberapa yang sudah siap maju selain yang tiga Cabup itu , sepertinya yang akan mendominasi manti di pertarungan antara Asjap dan Iyos.
Asjap yang didukung oleh partai Golkar pemenang Pilkada tahun lalu, yang juga berada di jajaran pengurus Partai Golkar sebagai Bendahara saat ini, juga didukung partai koalisi PPP dan Gerindra yang intens untuk berkoalisi, namun perlu di ingat bahwa politik itu relatif elastis bisa berubah atau tidak kadang tergantung situasi.
Sementara Iyos diusung dan didukung koalisi oleh Partai, PKS, DEMOKRAT, yang sudah mendekati final, partai yang sudah Berkoalisi sebelumnya yaitu PDI, PAN, PKB, DEMOKRAT & PKS cukup besar kursi di parlemen tetapi inipun belum sepenuh nya dari semua Partai itu solid kedepannya, mengingat Habib Mulki bisa saja di usung PDI & Hasyim Adnan oleh PKB pastinya kedua cabup ini pun masih wacana, karena dari semuanya yang paling menentukan adalah Faktor Finansial paling utama nya.
Estimasi untuk kandidat kuat antara Iyos dan Asep japar keduanya saat ini memiliki Popularitas & Ekstabilitas di lapangan tetapi Iyos diatas saat ini elektabilitasnya
tinggal diantara keduanya nanti saat kampanye akan bersumber dari kemampuan Finansial untuk pergerakan nya ??
Sementara kalau bicara untuk Pilkada Kota Sukabumi walaupun sudah ada dua Kandidat kuat Cawalkot antara Ahmad Fahmi mantan Walikota dan Andri Hamami mantan Wakil Walikota keduanya sebagai Petahana tetapi dari beberapa Calon yang sudah mendaftar ke partai hampir semua ingin berposisi jadi Wakil rupanya masih mengukur diri hanya satu orang pendatang baru yang menyatakan maju Cawalkot dari dua kandidat yang ada.
Merekapun saat ini masih terkesan belum membuka diri dan mencari kepastian artinya Eskalasi Politik Pilkada tidak semarak persaingan di kabupaten, walaupun pergerakan di Kota dari masing masing calon sudah ada, tetapi sifatnya masih tertutup dan sembunyi-sembunyi seperti malu malu kucing.***